Monday, July 15, 2019

cinta allah with sabun Nu amoorea desi TELUK NAGA Pakuhaji kosambi sepatan neglasari tangerang: amoOrea TELUK NAGA: manaqib syeh sirna raga moksa....

cinta allah with sabun Nu amoorea desi TELUK NAGA Pakuhaji kosambi sepatan neglasari tangerang: amoOrea TELUK NAGA: manaqib syeh sirna raga moksa....: arif amorea TELUK NAGA: manaqib syeh sirna raga moksa.... join amorea dan beli klik <a href=" https://wa.me/6285788874733 &q...

al mulk da artinya

Surat al-Mulk

 تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 

Arab-Latin: tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa ‘alā kulli syai`ing qadīr Terjemah Arti:  1.  Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Terjemahan Tafsir Bahasa Indonesia (Isi Kandungan) 1. Sungguh banyak kebaikan dan karunia Allah kepada semua makhlukNya. Allah Yang di TanganNya kerajaan dunia dan akhirat dan kekuasaan atas keduanya, perintah dan ketetapannya berlaku pada keduanya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Ayat ini menetapkan sifat “tangan” bagi Allah sesuai dengan keagunganNya.

 الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
 allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā, wa huwal-‘azīzul-gafụr  2.  Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, 2. Allah Yang menciptakan kematian dan kehidupan agar Dia menguji kalian (wahai manusia) siapa di antara kalian yang lebih baik dan lebih ikhlas amalnya. Allah Mahaperkasa yang tidak ada sesuatu yang melemahkanNya. Ayat ini mengandung dorongan berbuat kebaikan dan hardikan dari berbuat maksiat. 
 طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
 الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr  3.  Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? 3. Allah Yang menciptakan tujuh langit yang rapi, sebagian darinya di atas sebagian yang lain. Kamu (wahai orang yang melihat) tidak melihat adanya perbedaan dan pertentangan pada ciptaan ar-Rahman itu. Lihatlah ulang ke langit, apakah di sana ada celah atau pecah?

 ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ 
ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr  
4.  Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. 4. Kemudian lihatlah kembali, niscaya pandanganmu kembali kepadamu dalam keadaan tertunduk dan hina karena tidak melihat kekurangan, dan ia lelah dan tumpul.

 وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ 
wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ‘ażābas-sa’īr  
5.  Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. 5. Sungguh Kami telah menghiasi langit yang dekat yang dilihat oleh mata dengan bintang-bintang yang agung dan bersinar. Kami menjadikannya bola api yang membakar para jin penyadap pendengaran. Kami sediakan bagi mereka di akhirat azab api neraka yang menyala-nyala yang mereka rasakan panasnya. 

وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ 
wa lillażīna kafarụ birabbihim ‘ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr  6.  Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. 6. Orang-orang yang kafir kepada Pencipta mereka akan mendapat azab Jahanam, dan ia adalah seburuk-buruk tempat kembali bagi mereka.

 إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ
 iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr  7.  Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, 7. Bila orang-orang kafir itu dicampakkan ke dalam Jahanam, mereka mendengar darinya suara keras lagi buruk, ia mendidih dan bergejolak.

 تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ 
takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr  8.  hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” 8. Hampir-hampir Jahanam itu terbelah karena marahnya yang besar terhadap orang-orang kafir, setiap kali segerombolan manusia dimasukkan kedalamnya, para malaikat penjaganya bertanya kepada mereka sebagai penghinaan, “Apakah di dunia tidak datang kepada kalian seorang rasul yang memperingatkan kalian dari azab yang kalian rasakan saat ini?

” قَالُوا بَلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ 
qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr  9.  Mereka menjawab: “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. 9. Mereka menjawab, “Benar, telah datang kepada kami seorang rasul dari sisi Allah yang memperingatkan kami, tetapi kami mendustakannya. Kami berkata tentang ayat-ayat yang dia bawa, ‘Allah tidak menurunkan apa pun kepada seorang pun dari manusia. Kalian (wahai para Rasul) hanyalah dalam kesesatan yang jauh dari kebenaran’.” 

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ 
wa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īr  10.  Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. 10. Mereka berkata mengakui, “Seandainya dulu kami mendengar untuk mencari kebenaran atau memikirkan apa yang diserukan kepada kami, niscaya saat ini kami tidak menjadi penghuni api neraka.” 

No comments:

Post a Comment

Cinta rasa nu amoorea: cinta allah with sabun Nu amoorea desi TELUK NAG...

Cinta rasa nu amoorea: cinta allah with sabun Nu amoorea desi TELUK NAG... : cinta allah with sabun Nu amoorea desi TELUK NAGA Pakuhaji ...